Senin, 03 Februari 2014

Obsesi {FICTION}

                ~Ku mencintaimu lebih dari nyawaku jangan pernah tinggalkan aku~. Dentuman lagu cinta terdengar jelas dari kamar Kesya. Saat ini Kesya sangat senang mendengarkan lagu cinta. Menurut orang-orang, dia sedang merasakan KASMARAN. Iya memang, Kesya sangat tertarik dengan laki-laki berambut ikal yang bernama Viko. Entah mengapa ini bisa terjadi, padahal Kesya adalah perempuan yang sangat anti laki-laki. Dia membenci laki-laki karna ayahnya telah menelantarkan dia dan ibunya. Hati Kesya menjadi keras. Banyak sekali laki-laki yang mencoba mendekat, namun jangan harap bisa mendapatkan Kesya. Mendapat senyum manisnya saja, hal yang sangat mustahil terjadi untuk kalangan laki-laki.
                Hingga suatu ketika. “Sya, liat deh ada murid baru.” unjuk Mira sahabat Kesya. “Cewek Cowok? Kalau cowok gua males ah kenalannya juga!” “Ah! Elu mah gitu Sya.” – “Anak-anak, harap tenang sejenak! Ibu akan memperkenalkan teman baru kalian. Silahkan masuk Viko!” terang Bu Lina. “Terimakasih bu. Hai semua! Namaku Viko Argara. Aku pindahan dari SMP Marga Putra 2. Semoga kalian senang dengan kehadiran saya disini.” sapa anak baru yang namanya Viko itu. “Nah, Mira kamu pindah duduk sama Setyo. Viko kamu duduk sama Kesya ya.” tegas bu Lina. Mira segera membereskan buku-bukunya. “Daah Kesya sayaang, aku duduk di tempat Setyo yaah, bye.” pamit Mira. “Huuh!” – “Hai Kesya, aku Viko. Salam kenal yaa.” sapa Viko sambil tersenyum. “Udah tau!” jawab Kesya jutek.
                Esoknya, Viko semakin bertindak aneh. Dia mengajakku ke taman sekolah dekat lapangan basket. “Kes, ikut aku yuk ke taman.” Ajak dia. “Apa sih?! Kan aku udah bilang, kalau manggil namaku tuh pake ‘Sya’ bukan ‘Kes’ ngerti ga sih?!” semprot Kesya. “Aduduh, kok ngambek sih? Nanti cantiknya ilang loh!” goda Viko. “Tauk ah, Awas! Gua sama Mira mau ke kantin.”
                Di kantin. “Sya, kamu kok jutek banget sih ke Viko? Dia kan baik, ganteng pula.” tanya Mira. “Aduuh Miraaaa, aku tuh ga suka sama laki-laki kayak gitu, bisanya godain perempuan aja!” gerutu Kesya. “Yaampun Sya, sampe kapan kamu kayak gini? Gabaik tau jutek mulu ke laiki-laki!” “Mir, dia tuh mirip Papa Mir. Papa ! aku gamau kayak Mama yang dikecewain laki-laki Mir. Aku gamau. –hiks-“ tangis Kesya mulai pecah. Tiba-tiba seseorang menawarkan sapu tangan berwarna hijau toska, warna kesukaan Kesya. “Makasih Mir sapu tangannya. Tapi kok, aku baru tau yah kamu punya sapu tangan kayak gini?” tanya Kesya heran. “Ini bukan saputangan aku Sya. Tapi...” – “Punya aku Kes, pake aja.” tawar Viko. Kesya Cuma bisa diam.
                                “Mulai hari ini, aku harus bisa ramah sama Viko. Harus!” batin Kesya.
                Di kelas. “Hai Vik, maaf ya soal kemarin-kemarin.” sapa ku ramah. “Udahlah lupain aja.” “Emh, ini saputangan yang kemarin, udah aku cuci kok. Makasih ya.” Kesya mulai memberanikan diri untuk tersenyum ramah. ”Oh itu, udah ambil aja, itu emang buat kamu kok.” “Hah?Buat aku?Emh, makasih ya Vik.” Kesya tersenyum malu.
                Sejak saat itu kami jadi sering smsan, mentionan, bahkan dm-an. Yaampun, seorang Viko telah merubah hidupku. Sejak ada Viko aku mulai bisa ramah ke laki-laki. Sejak ada dia aku ga pernah kasih tampang jutek ke siapapun. Oh Viko, You Are My Everything.
                Namun, pada hari ulang tahunku yang ke-15. Semua itu terungkap. “Mir, Viko kemana ya? Dia kan janji mau datang dan menunjukkan sesuatu untukku.” tanyaku resah. “Udahlah Sya, tenang aja, Viko kan udah janji, dia pasti datang kok.” yakin Mira. “Ya mudah-mudahan aja dia nepatin janjinya." jawabku penuh harap. Jam sudah menunkuk ke angka 2. “Harusnya Viko udah datang, acara harus dimulai sekarang.” “Yaudah Sya, kita mulai aja tanpa Viko, gimana?” tawar Mira. “Hmm. Yaudahlah.” jawabku tanpa keikhlasan.
                ~Potong kuenya potong kuenya potong kuenya sekarang juga, sekarang juga sekarang juga~ Sorak semua yang ada di ruang pesta. “Sya, potongan pertama buat siapa?” tanya Mira. “Viko mana ya? Karna dia gak ada, potongan pertama buat Mama ku tercinta.” “Yaampun, makasih yaah sayaaang.” eperti biasa Mama selalu memberi senyum manisnya. “Iya Ma.”
                Tiba-tiba. “Hei Kesya, Selamat Ulang Tahun yaa.” Anya saudaraku dari Jakarta ternyata menyempatkan diri untuk menemuiku. “Makasih ya An, aku ga nyangka kamu bakalan datang.” “Hehe, maaf ya datangnya telat. Oiya, kenalin, ini pacar aku. Namanya Viko. Dia bilang sekarang dia satu sekolah ya sama kamu? Aku nitip dia ya, hehe.” – “Hai Kesya, selamat ulang tahun yaa, maaf nih aku datangnya telat.” Yaampun, jadi selama ini Viko gasuka sama aku? Terus maksud dia apa ngedeketin aku? Dan dia pacar saudara sekaligus sahabat kesayanganku? Ini Mimpi kan? Ini pasti Mimpi!
                Aku Cuma bisa termenung sendiri di bangku taman. Kenapa harus Viko? Kenapa harus dia yang bikin aku sakit hati? Apa karena aku selalu nyakitin laki-laki? Jadi ini karma?
                “Kes, maafin aku ya.” lirih Viko. “Maksud kamu itu apa Vik? Sakit tau ga?! Hati ini tuh sakit banget –hiks-.” tangisku. “Jujur, awalnya aku emang suka sama kamu. Aku terobsesi, karna kata yang lain susah banget buat ngeluluhin hati kamu. Itulah yang bikin aku penasaran dan mencoba deketin kamu. Tapi ternyata, kamu malah luluh banget sama aku, dalam waktu singkat pula. Haha, ternyata gampang banget luluhin hati kamu. Setelah itu, Anya mulai ngedeket lagi sama aku, padahal waktu tau aku mau pindah sekolah, dia marah banget dan minta putus dari aku. Maaf Kes, sayang aku Cuma buat Anya, bukan yang lain.” “Jadi kamu Cuma terobsesi? Anya gapantes dapet lakilaki kayak kamu. Kamu jahat Viko. Kamu Jahat! Aku nyesel pernah sayang sama kamu! Ternyata kamu Cuma PHP! Kamu Jahat! Pergi dari rumah aku! Jangan harap kita bisa duduk berdua lagi! Aku benci kamu Viko! Aku benci!” isak tangis Kesya semakin besar. “Oke, aku akan pergi. Tapi, jangan tanya aku kemana.”
                1bulan telah berlalu, setelah kejadian itu Kesya jadi pemurung lagi. Dia gak pernah mengobrol dengan lakilaki manapun. Hanya guruguru dan saudaranya lah yang mau ia ajak bicara. Tanpa Kesya ketahui, setelah keributan antara Kesya dan Viko berlangsung. Viko mengalami kecelakaan tabrak lari yang merenggut nyawanya.



Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama, tempat, dan cerita, mohon dimaafkan.
Btw, cerita ini sebenernya udah dibuat dari Desember lalu, tapi baru sempet di post.
Kritik dan Saran ditunggu, terimakasih:)

Penulis

@ssaraahR


Tidak ada komentar:

Posting Komentar